Sunday, September 14, 2014


KERANGKA KOMPETENSI ABAD 21

Pada hari Senin, 8 September 2014 merupakan pertemuan pertama perkuliahan Manajemen Keuangan bersama Dosen kami Pak Amril yang dilaksanakan di Gedung Daksinapati lantai 3 ruangan 306. Pada pertemuan pertama ini dosen kami menjelaskan mengenai Kerangka kompentesi abad 21.


Kerangka di atas menunjukan bahwa paradigma pembelajaran abad 21 menekankan kepada kemampuan siswa untuk berpikir kritis, mampu menghubungkan ilmu dengan dunia nyata, menguasai teknologi informasi komunikasi, dan berkolaborasi. Pencapaian ketrampilan tersebut dapat dicapai dengan penerapan metode pembelajaran yang sesuai dari sisi penguasaan materi dan keterampilan. Kemampuan berpikir kritis siswa dibangun melalui pembelajaran yang menerapkan taksonomi pembelajaran sebagaimana disampaikan oleh Benyamin Bloom tahun 1956 yang telah direvisi pada tahun 2001. Taksonomi pembelajaran dikelompokan dalam dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif.

Dimensi proses pengetahuan terdiri empat bagian yaitu faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Pengetahuan faktual menekankan pada pengetahuan faktual, yaitu pengetahuan yang berupa potongan-potongan informasi yang terpisah-pisah atau unsur dasar yang ada dalam suatu disiplin ilmu tertentu, yang mencakup pengetahuan tentang terminologi dan pengetahuan tentang bagian detail. Pengetahuan faktual menyajikan fakta-fakta yang muncul dalam pengetahuan. Pengetahuan konseptual, yaitu pengetahuan yang menunjukkan saling keterkaitan antara unsur-unsur dasar dalam struktur yang lebih besar dan semuanya berfungsi sama-sama, yang mencakup skema, model pemikiran dan teori. Pengetahuan prosedural, yaitu pengetahuan tentang bagaimana mengerjakan sesuatu, baik yang bersifat rutin maupun yang baru, dan Pengetahuan metakognitif, yaitu mencakup pengetahuan tentang kognisi secara umum dan pengetahuan tentang diri sendiri.


Sunday, May 19, 2013


Senin, 13 Mei 2013 giliran kelompok yang beranggotakan Kiki, Lensy, Ajeng, dan Astri yang mempresentasikan paparannya mengenai kualitas jasa. Kuliatas juga merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.
Yang perlu diperhatikan dalam kualitas jasa yaitu mengenai biaya kualitas jasa. Biaya kualitas jasa adalah biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi sebagai akibat kualitas jasa yang buruk. biaya kualitas jasa terbagi menjadi 2 kelompok. pertama, yaitu biaya kualitas jasa yang buruk yang meliputi biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. Yang kedua yaitu biaya penilaian, biaya pencegahan, dan biaya pemulihan.
Dalam kualitas jasa ada yang disebut denga TQS (Total Quality Service) yaitu perbaikan secara terus menerus dan berkesinambungan dalam baik dalam hal produk fisik maupun nonfisik guna mewujudkan lingkungan yang kondusif bagi konsumen. Terdapat strategi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas jasa, antara lain yaitu mengidentifikasi determinan utama kualitas jasa, mengelola harapan konsumen, mengelola bukti kualitas jasa, dan mengembangkan sistem informasi kualitas jasa.

Sunday, April 28, 2013


Berdasarkan penghitungan yang saya lakukan mengenai penggunaan nama asli atau tidaknya nama akun di situs jejaring sosial facebook saya, dari 1821 orang teman, terdapat 1727 orang yang menggunakan nama asli dan 94 orang yang tidak menggunakan nama asli pada akun facebooknya.

Apabila dihitung presentasenya, maka :
-      Menggunakan nama asli :
(1727 : 1821) x 100 % = 94,84%

-      Tidak menggunakan nama asli :
(94 : 1821)  x 100 % = 5,16%





Senin, 22 April 2013
Perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa hari itu dilaksanakan d ruang kelas 305. Giliran kelompok saya yaitu kelompok 7 yang mempresentasikan materi. Kelompok saya hanya terdiri dari tiga orang saja yaitu saya sendiri, Yolla Fitriyani, dan Leni Indriani. Kami membahas mengenais distribusi, franchise, dan multilevel marketing jasa pendidikan. Saya sebagai pemapar pertama mulai menyampaikan materi mengenai pengertian distribusi, fungsi umum dan khusus distribusi, dan sistem saluran distribusi. Selain itu saya juga memaparkan mengenai cara memutuskan rancangan saluran dengan berbagai tahapan, dimulai dari menentukan tujuan distribusi, evaluasi faktor lingkungan, memilih strategi distribusi, dan megembangkan teknik distribusi.
          Franchise adalah bahasan kedua yang saya paparkan. Di mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis, dan tipe sistem dari franchise. 10 mitos atau kesalahpahaman mengenai franchise pun ikut saya ulas dalam materi ini, karena menurut saya masih banyak orang yang sering kali salah menafsirkan dari sistem kerja franchise. Sebelum saya menyudahi paparan saya, saya membahas mengenai Multilevel marketing atau yang biasa kita kenal dengan MLM. Dimulai dari asal mula MLM, ciri-ciri, kualitas, dan komisi, serta bonus dalam pelaksanaan MLM.
          Setelah saya selesai memaparkan materi, kemudian dilanjutkan oleh Leni kemudian Yola. Pak amril selaku dosen mata kuliah ini pun kembali menambahkan bahasan materi kami sebelum perkuliahan diakhiri.

Sunday, April 21, 2013


Risky Nuria Pardede adalah nama panjang saya. Kira-kira usaha apa ya yang cocok untuk saya buat dari nama saya ituuuuuuuu? Tersirat dalam pikiran saya untuk membuat sebuah hotel di daerah tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan dengan nama Pardede Hotel. Alasan saya memilih brand tersebut karena dalam adat batak ada silsilah marga Pardede yang disebut dengan Sonak Malela. Dalam rumpun Sonak Malela tersebut susunan mulai dari yang tertua adalah marga Simangunsong, Marpaung, Napitupulu, kemudian Pardede adalah yang termuda. Biasanya anak yang termuda itu dimanja dan lebih senang untuk bersantai-santai sehingga terpikirkan untuk membuat sebuah hotel sebagai tempat peristirahatan dan tempat untuk bersantai-santai bersama skeluarga dan juga kerabat.

Senin, 15 April 2013 kami melaksanakan perkuliahan mata kuliah manajemen pemasajaran jasa pendidikan sebagaimana biasanya kami laksanakan setiap minggunya. Senin itu adalah giliran kelompok 6 yang beranggotakan Hery, Pandji, Wisnu, dan Dicky untuk memaparkan materinya mengenai merk dagang.
Pertama dijelaskan mengenai pengertian dari merk dagang itu sendiri. Merk dagang adalah nama, simbol, atau design khusu atau beberapa kombinasi unsur-unsur yang digunakan untuk mengidentifikasi baranhg atau jasa yang ditawarkan penjual. Kemudian dijelaskan mengenai fungsi dari merk itu sendiri, yaitu sebagai tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi dari yang satu dengan yang lain; sebagai alat promosi, sehingga mempromosikan hasil produksinya cukup dengan menyebutkan nama merknya; sebagai jaminan atau mutu barangnya; dan menunjukan asal barang atau jasa itu dihasilkan.
Kelompok ini juga menjelaskan keistimewaan dan keputusan dari merk dagang. Keistimewaannya itu sendiri dijabarkan sebagai sesuatu yang dapat mempermudah penjual untuk mempermudah pesanan; memberikan perlindungan kepada hukum; memberikan penjual kesempatan kepada pembeli yang setia dan menguntungkan; merk yang baik membangun citra perusahaan; dan membantu penjual melakukan segmentasi pasar.
Selain itu melalui diskusi ini pun saya mengetahui bahwa merk itu sendiri dapat ditentukan oleh beberapa aspek. Seperti nama terang sesuai nama pemilik, tempat, mutu, gaya hidup, dll yang sifatnya harus menyatakan sesuatu mengenai manfaat produk; menyatakan mutu produk seperti tindakan atau warna; dan dapat menarik perhatian, mudah diucapkan, dikenal, dan diingat.
Setelah kelompok ini selesai memaparkan materinya kelas kami kembali dipimpin oleh Bapak Amril yang kemudian memberikan beberapa penjelasan tambahan mengenai pembahasan kelompok 6 ini. Tidak lama kemudian kelas pun diakhiri dan kami dibubarkan.

Sunday, April 14, 2013

Tugas pengembangn jasa pendidikan


Menurut saya bisnis jasa pendidikan yang ingin saya jalankan saat ini adalah tempat bimbingan belajar karena menurut saya masih sangat dibutuhkan oleh kalangan pelajar khususnya untuk anak-anak sekolah menengah namun dengan konsep yang berbeda dengan bimbingan belajar pada umumnya.
Saya akan membuat tempat bimbingan belajar tersebut dengan nama FRIENDS. Mengapa saya memilih nama ini? Alasannya adalah karena saya ingin mengambil konsep belajar dengan situasi dan kondisi dengan santai namun serius dengan tenaga pengajar yang ahli dalam menyampaikan materi dan juga memiliki jiwa bersosialisasi yang baik sebagimana para siswa sedang belajar bersama dengan teman-temannya. Sehingga setiap siswanya tidak merasa terbebani pada saat mengikuti proses belajar mengajar.
Konsep belajar di FRIENDS ini sendiri akan menyesuaikan dengan materi siswa di sekolah sehingga siswa tidak akan tertinggal atau bahkan lebih dulu memahami materi dibandingkan teman-temannya yang lain di sekolah. Selain itu juga saya akan memperhatikan permintaan para siswa, karena setiap manusia pasti memiliki kekurangan sehingga saya akan menerima setiap saran yang sekiranya bermanfaat dan membangun.
Berdasarkan tingkatan jam belajar tentu tidak akan sama di setiap kelasnya. Misalnya saja untuk jam belajar siswa kelas 10 dan 11 tidak akan sama dengan jam belajar siswa kelas 12 yang akan menghadapi Ujian Nasional dan Ujian-ujian masuk perguruan tinggi.
Biaya yang akan saya kenakan saya kenakan adalah 6.500.000 dengan di bayar sebelum program. Pengajar yang kami sediakan adalah guru – guru yang berkualitas di bidangnya yaitu lulusan dari universitas atau institut ternama. Pemasaran yang kami lakukan adalah melalui sekolah-sekolah dengan cara menyebarkan brosur atau memberikan trik rumus mudah melalui buku. Cara pemasaran lain bisa juga dilakukan dengan menyebarkjan pamflet atau brosur dan memasang spanduk didaerah sekitar sekolah dan tempat-tempat strategis . media pembelajaran yang kami gunakan adalah buku belajar dan CD interaktif sebagai tutor dan juga kami menyediakan trik trik khusus yang tidak diberikan oleh bimbingan lain. 

Sunday, March 31, 2013


Pertemuan ke-6 mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan dilaksanakan pada hari Senin, 25 Maret 2013 di selasar kajur jurusan MP. Hari itu adalah giliran kelompok 4 yang memaparkan materi mengenai Bauran Pemasaran Jasa. Kami dibagi beberapa kelompok kecil dan kelompok saya dimentori oleh Devie Alfikasari.
Devie menjelaskan mengenai bagaimana perbedaan bauran jasa dengan barang, unsur-unsur dari bauran jasa yang sama dengan barang tetapi terdapat unsur tambahan yaitu unsur people (orang), process (proses), dan customer service (layanan konsumen).
Kelompok kecil kami pun mulai mendiskusikan setiap apa yang dipaparkan. Saling tanya jawab kami lakukan. Setelah itu Devie menjelaskan mengenai tiga hal yang harus di perhatikan dalam setiap pengembangan unsur bauran, yaitu :
1.     Konsisten adalah berhubungan dengan keserasian dan kecocokan secara logis dan pengunaan anatar unsur satu dengan unsur lainnya dalam bauran pemasaran
2.    Integrasi adalah terdapat hubungan yang harmonis unsur – unsur bauran pemasaran.
3.    Leverage adalah pengoptimalan kinerja tiap unsur bauran pemasaran secara propesional sehingga mendukung bauran pemasaran.
Sebelum pemaparan materi di akhiri Devie juga menjelaskan mengenai penerapan bauran pemasaran pada jasa perguruaan tinggi. Terdapat 5 cara penerapan bauran. Pertama, merancang program pendidikan. Kedua, strategi produk jasa perguruan tinggi. Ketiga, strategi penetuan harga. Keempat, strategi promosi dan komunikasi perguruan tinggi. Kelima, strategi sumber daya manusia dan pengelolaan perguruan tinggi.
Demikian laporan hasil diskusi kelompok kecil kami yang dipimpin oleh Devie alfikasari.

Sunday, March 24, 2013


Senin, 18 Maret 2013 di selasar Kajur MP Kami melanjutkan kegiatan diskusi kelompok 3 yang beranggotakan Tika, Novi, Dea, dan Dian dengan pokok bahasan “Positioning”. Sistematika diskusi pada minggu ini berbeda dengan minggu-minggu sebelumnya. Kelas kami dibagi menjadi empat kelompok kecil dengan setiap pemakalah memimpin satu kelompok untuk memaparkan materinya. Saya termasuk kedalam kelompok dengan pemapar Dea.
Pertama-tama Dea menjelaskan mengenai pengertian dari positioning. Menurut buku yang dijadikannya sebagai nara sumber positioning memeiliki pengertian pemosisian dan pengiringan anggapan konsumen kepada anggapan yang kita harapkan. Maksudnya adalah semaksimal mungkin si pemasar memosisikan produk barang ataupun jasa ke hati pelanggan.
Selanjutnya Dea juga menjelaskan mengenai langkah-langkah positioning yang dilakukan oleh perusahaan. Pertama, mengidentifikasi maksudnya adalah menganalisis internal yang mendalam atas keunggulan produk agar unggul dalam bersaing dan berbeda dari produk lain. Kedua, brainstorming maksudnya adalah meilih keunggulan yang tepat dengan mendaftar atau membuat list kelebihan dri produk itu. Ketiga, diferensiasi maksudnya adalah mengomunikasikan posisi keunggulan yang dipilih karena apabila tidak kita komunikasikan kepada orang lain maka tidak akan ada yang mengetahui keunggulan dari produk itu.
Selain itu Dea juga menjelaskan syarat-syarat positioning yang baik yaitu tentu saja harus menguntungkan, produk harus dianggap penting oleh konsumen dan dapat dikomunikasikan, serta produk yang tidak dapat ditiru oleh produsen lain. Tujuan dan fungsi dari positioning pun ikut dipaparkan oleh Dea dalam diskusi hari itu.
Setelah kami melakukan diskusi dan tanya jawab kurang lebih dalam waktu satu jam kami diperintahkan untuk masuk ke ruangan 307. Disana sudah ada Pak Amril yang akan segera memulai kelas seperti biasanya. Beliau memulai kelas dengan mengabsen kami satu persatu sambil melakukan tanya jawab mengenai hasil diskusi yang sudah kami lakukan sebelumnya.
Pak Amril menjelaskan bahwa tujuan utama dilakukan positioning adalah untuk mencari laba (profit max) dan eksistensi dari produk yang dihasilkan. Proses positioning itu sendiri dijelaskan dimulai dari menganalisis kebutuhan melalui riset misalnya, kemudian membuat list keunggulan dari produk, setelah itu melakukan pemasaran dengan berbagai media iklan yang akan digunakan, dan terakhir adalah dengan menyampaikan keunggulan itu secara efektif kepada target pasar.
Sebelum perkuliahan diakhiri Pak Amril menambahkan penjelasan mengenai kesalahan dalam positioning. Pertama, confused positioning maksudnya adalah dimana satu jenis produk diikuti oleh banyak orang. Kedua, Underpositioning, maksudnya adalah konsumen tidak mengenali kekhususan produk/merk/atribut yang dikomunikasikan. Ketiga, overpositioning maksudnya adalah konsumen mempunyai gambaran yang terlalu sempit mengenai suatu atribut, dan terakhir doubtful positioning maksudnya adalah konsumen yang meragukan janji produk tersebut.

Sunday, March 10, 2013

Psikografi & Behavioristik


Segmentasi merupakan proses mengelompokan pasar ke dalam kelompok-kelompok tertentu dari yang heterogen menjadi homogen namun memiliki kebutuhan yang relatif sama sehingga masing-masing kelompok dapat menyesuaikan dengan kebutuhan konsumennya. Ada beberapa macam pendekatan dalam segmentasi pasar, diantaranya : segmentasi psikografi, demografi, geografi, dan tingkah laku.
1.    Segmentasi Psikografi
Dalam segmentasi ini pemasar diharap dapat memperhatikan psikologis pelanggan, sesuai dengan kebutuhan mereka supaya produk tersebut dapat diterima oleh pelanggan. Segmentasi ini sendiri dikelompokan berdasarkan status sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
a.      Status sosial
Pemasar menggunakan kategori kelas sosial sebagai segmentasi pasar mereka yang memiliki pengaruh kuat terhadap corak belian dari mulai kelas bawah, kelas menengah, hingga kelas atas.
b.      Gaya hidup
Keinginan manusia dalam memilih barang ataupun jasa yang dia inginkan dapat berdasarkan gaya hidupnya. Apakah dia termasuk orang yang tradisional, modern, boros, hemat, ataupun sebagainya.
c.      Kepribadian
Pembeli dapat dibedakan berdasarkan sifat-sifat teretentu yang ada pada dirinya (agresif atau tidak, penggemar, pecandu dan sebagainya).

2.    Segmentasi Perilaku
Segmentasi perilaku ini dianggap sebagai titik utama dalam melakukan segmentasi pasar. Dalam segmentasi ini pemasar mengelompokan pembeli berdasarkan peristiwa, manfaat, status pemakai, tingkat pemakaian, tahap kesiapan, sikap terhadap produk.
a.  Peristiwa
Para pemasar menyesuaikan dengan situasi dan keadaan para pembeli. Misalnya saja pada saat kondisi musim hujan maka akan banyak para penjual jas hujan yang mungkin bisa dikatakan tidak laku di musim panas.
b.    Manfaat
Segmentasi manfaat menuntut pemasar untuk mengikuti manfaat utama yang dicari oleh si pembeli. Mereka juga harus bisa mencari tahu manfaat baru yang diinginkan oleh pembeli dan menghasilkan inovasi usaha baru yang sesuai dengan manfaat itu.
c.    Status pemakai
Dalam hal ini pembeli dapat dikelompokan menjadi kelompok bukan pengguna, kelompok mantan pengguna, kelompok pengguna potensial, kelompok pengguna pertama kali, dan kelompok pengguna regular dari suatu produk.
d.    Tingkat pemakaian
Dalam hal ini pembeli dikelompokan berdasarkan tiga kelas, yaitu kelas ringan, kelas berat, dan kelas menengah.
e.    Tahap kesiapan
Para pemasar disini meyesuaikan dengan kesiapan diri si pembeli karena disaat yang bersamaan bisa saja orang yang satu dengan yang lain memiliki kesiapan yang berbeda akan apa yang dipasarkannya.
f.     Sikap terhadap produk
Tidak semua pembeli memberikan tanggapan psotif dalam menanggapi produk yang ditawarkan oleh pemasar. Memang ada yang bersikap loyal, namun juga tak jaran pembeli bersikap acuh tak acuh, berpikiran negatif, atau bahkan menjadikan produk tersebut sebagai musuhnya.