Sunday, March 31, 2013


Pertemuan ke-6 mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan dilaksanakan pada hari Senin, 25 Maret 2013 di selasar kajur jurusan MP. Hari itu adalah giliran kelompok 4 yang memaparkan materi mengenai Bauran Pemasaran Jasa. Kami dibagi beberapa kelompok kecil dan kelompok saya dimentori oleh Devie Alfikasari.
Devie menjelaskan mengenai bagaimana perbedaan bauran jasa dengan barang, unsur-unsur dari bauran jasa yang sama dengan barang tetapi terdapat unsur tambahan yaitu unsur people (orang), process (proses), dan customer service (layanan konsumen).
Kelompok kecil kami pun mulai mendiskusikan setiap apa yang dipaparkan. Saling tanya jawab kami lakukan. Setelah itu Devie menjelaskan mengenai tiga hal yang harus di perhatikan dalam setiap pengembangan unsur bauran, yaitu :
1.     Konsisten adalah berhubungan dengan keserasian dan kecocokan secara logis dan pengunaan anatar unsur satu dengan unsur lainnya dalam bauran pemasaran
2.    Integrasi adalah terdapat hubungan yang harmonis unsur – unsur bauran pemasaran.
3.    Leverage adalah pengoptimalan kinerja tiap unsur bauran pemasaran secara propesional sehingga mendukung bauran pemasaran.
Sebelum pemaparan materi di akhiri Devie juga menjelaskan mengenai penerapan bauran pemasaran pada jasa perguruaan tinggi. Terdapat 5 cara penerapan bauran. Pertama, merancang program pendidikan. Kedua, strategi produk jasa perguruan tinggi. Ketiga, strategi penetuan harga. Keempat, strategi promosi dan komunikasi perguruan tinggi. Kelima, strategi sumber daya manusia dan pengelolaan perguruan tinggi.
Demikian laporan hasil diskusi kelompok kecil kami yang dipimpin oleh Devie alfikasari.

Sunday, March 24, 2013


Senin, 18 Maret 2013 di selasar Kajur MP Kami melanjutkan kegiatan diskusi kelompok 3 yang beranggotakan Tika, Novi, Dea, dan Dian dengan pokok bahasan “Positioning”. Sistematika diskusi pada minggu ini berbeda dengan minggu-minggu sebelumnya. Kelas kami dibagi menjadi empat kelompok kecil dengan setiap pemakalah memimpin satu kelompok untuk memaparkan materinya. Saya termasuk kedalam kelompok dengan pemapar Dea.
Pertama-tama Dea menjelaskan mengenai pengertian dari positioning. Menurut buku yang dijadikannya sebagai nara sumber positioning memeiliki pengertian pemosisian dan pengiringan anggapan konsumen kepada anggapan yang kita harapkan. Maksudnya adalah semaksimal mungkin si pemasar memosisikan produk barang ataupun jasa ke hati pelanggan.
Selanjutnya Dea juga menjelaskan mengenai langkah-langkah positioning yang dilakukan oleh perusahaan. Pertama, mengidentifikasi maksudnya adalah menganalisis internal yang mendalam atas keunggulan produk agar unggul dalam bersaing dan berbeda dari produk lain. Kedua, brainstorming maksudnya adalah meilih keunggulan yang tepat dengan mendaftar atau membuat list kelebihan dri produk itu. Ketiga, diferensiasi maksudnya adalah mengomunikasikan posisi keunggulan yang dipilih karena apabila tidak kita komunikasikan kepada orang lain maka tidak akan ada yang mengetahui keunggulan dari produk itu.
Selain itu Dea juga menjelaskan syarat-syarat positioning yang baik yaitu tentu saja harus menguntungkan, produk harus dianggap penting oleh konsumen dan dapat dikomunikasikan, serta produk yang tidak dapat ditiru oleh produsen lain. Tujuan dan fungsi dari positioning pun ikut dipaparkan oleh Dea dalam diskusi hari itu.
Setelah kami melakukan diskusi dan tanya jawab kurang lebih dalam waktu satu jam kami diperintahkan untuk masuk ke ruangan 307. Disana sudah ada Pak Amril yang akan segera memulai kelas seperti biasanya. Beliau memulai kelas dengan mengabsen kami satu persatu sambil melakukan tanya jawab mengenai hasil diskusi yang sudah kami lakukan sebelumnya.
Pak Amril menjelaskan bahwa tujuan utama dilakukan positioning adalah untuk mencari laba (profit max) dan eksistensi dari produk yang dihasilkan. Proses positioning itu sendiri dijelaskan dimulai dari menganalisis kebutuhan melalui riset misalnya, kemudian membuat list keunggulan dari produk, setelah itu melakukan pemasaran dengan berbagai media iklan yang akan digunakan, dan terakhir adalah dengan menyampaikan keunggulan itu secara efektif kepada target pasar.
Sebelum perkuliahan diakhiri Pak Amril menambahkan penjelasan mengenai kesalahan dalam positioning. Pertama, confused positioning maksudnya adalah dimana satu jenis produk diikuti oleh banyak orang. Kedua, Underpositioning, maksudnya adalah konsumen tidak mengenali kekhususan produk/merk/atribut yang dikomunikasikan. Ketiga, overpositioning maksudnya adalah konsumen mempunyai gambaran yang terlalu sempit mengenai suatu atribut, dan terakhir doubtful positioning maksudnya adalah konsumen yang meragukan janji produk tersebut.

Sunday, March 10, 2013

Psikografi & Behavioristik


Segmentasi merupakan proses mengelompokan pasar ke dalam kelompok-kelompok tertentu dari yang heterogen menjadi homogen namun memiliki kebutuhan yang relatif sama sehingga masing-masing kelompok dapat menyesuaikan dengan kebutuhan konsumennya. Ada beberapa macam pendekatan dalam segmentasi pasar, diantaranya : segmentasi psikografi, demografi, geografi, dan tingkah laku.
1.    Segmentasi Psikografi
Dalam segmentasi ini pemasar diharap dapat memperhatikan psikologis pelanggan, sesuai dengan kebutuhan mereka supaya produk tersebut dapat diterima oleh pelanggan. Segmentasi ini sendiri dikelompokan berdasarkan status sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
a.      Status sosial
Pemasar menggunakan kategori kelas sosial sebagai segmentasi pasar mereka yang memiliki pengaruh kuat terhadap corak belian dari mulai kelas bawah, kelas menengah, hingga kelas atas.
b.      Gaya hidup
Keinginan manusia dalam memilih barang ataupun jasa yang dia inginkan dapat berdasarkan gaya hidupnya. Apakah dia termasuk orang yang tradisional, modern, boros, hemat, ataupun sebagainya.
c.      Kepribadian
Pembeli dapat dibedakan berdasarkan sifat-sifat teretentu yang ada pada dirinya (agresif atau tidak, penggemar, pecandu dan sebagainya).

2.    Segmentasi Perilaku
Segmentasi perilaku ini dianggap sebagai titik utama dalam melakukan segmentasi pasar. Dalam segmentasi ini pemasar mengelompokan pembeli berdasarkan peristiwa, manfaat, status pemakai, tingkat pemakaian, tahap kesiapan, sikap terhadap produk.
a.  Peristiwa
Para pemasar menyesuaikan dengan situasi dan keadaan para pembeli. Misalnya saja pada saat kondisi musim hujan maka akan banyak para penjual jas hujan yang mungkin bisa dikatakan tidak laku di musim panas.
b.    Manfaat
Segmentasi manfaat menuntut pemasar untuk mengikuti manfaat utama yang dicari oleh si pembeli. Mereka juga harus bisa mencari tahu manfaat baru yang diinginkan oleh pembeli dan menghasilkan inovasi usaha baru yang sesuai dengan manfaat itu.
c.    Status pemakai
Dalam hal ini pembeli dapat dikelompokan menjadi kelompok bukan pengguna, kelompok mantan pengguna, kelompok pengguna potensial, kelompok pengguna pertama kali, dan kelompok pengguna regular dari suatu produk.
d.    Tingkat pemakaian
Dalam hal ini pembeli dikelompokan berdasarkan tiga kelas, yaitu kelas ringan, kelas berat, dan kelas menengah.
e.    Tahap kesiapan
Para pemasar disini meyesuaikan dengan kesiapan diri si pembeli karena disaat yang bersamaan bisa saja orang yang satu dengan yang lain memiliki kesiapan yang berbeda akan apa yang dipasarkannya.
f.     Sikap terhadap produk
Tidak semua pembeli memberikan tanggapan psotif dalam menanggapi produk yang ditawarkan oleh pemasar. Memang ada yang bersikap loyal, namun juga tak jaran pembeli bersikap acuh tak acuh, berpikiran negatif, atau bahkan menjadikan produk tersebut sebagai musuhnya.

Bisnis Jasa Pendidikan - FRIENDS


BISNIS JASA PENDIDIKAN / PENGEMBANGAN SDM
Menurut saya bisnis jasa pendidikan yang ingin saya jalankan saat ini adalah tempat bimbingan belajar karena menurut saya masih sangat dibutuhkan oleh kalangan pelajar khususnya untuk anak-anak sekolah menengah namun dengan konsep yang berbeda dengan bimbingan belajar pada umumnya.
Saya akan membuat tempat bimbingan belajar tersebut dengan nama FRIENDS. Mengapa saya memilih nama ini? Alasannya adalah karena saya ingin mengambil konsep belajar dengan situasi dan kondisi dengan santai namun serius dengan tenaga pengajar yang ahli dalam menyampaikan materi dan juga memiliki jiwa bersosialisasi yang baik sebagimana para siswa sedang belajar bersama dengan teman-temannya. Sehingga setiap siswanya tidak merasa terbebani pada saat mengikuti proses belajar mengajar.
Pendekatan yang saya lakukan dalam menjalankan bisnis jasa pendidikan ini adalah pendekatan differentiated marketing, karena saya akan menggunakan segmentasi behavioristik sebagai landasan menjalankan bisnis ini.
Konsep belajar di FRIENDS ini sendiri akan menyesuaikan dengan materi siswa di sekolah sehingga siswa tidak akan tertinggal atau bahkan lebih dulu memahami materi dibandingkan teman-temannya yang lain di sekolah. Selain itu juga saya akan memperhatikan permintaan para siswa, karena setiap manusia pasti memiliki kekurangan sehingga saya akan menerima setiap saran yang sekiranya bermanfaat dan membangun.
Berdasarkan tingkatan jam belajar tentu tidak akan sama di setiap kelasnya. Misalnya saja untuk jam belajar siswa kelas 10 dan 11 tidak akan sama dengan jam belajar siswa kelas 12 yang akan menghadapi Ujian Nasional dan Ujian-ujian masuk perguruan tinggi.

Pertemuan Keempat - Kelompok 2


S
egmentasi dan targeting pasar jasa pendidikan, itulah materi yang dipaparkan oleh kelompok dua pada hari Senin, 4 Maret 2013 yang beranggotakan Yohanes, Syifa, Vera, dan Tyas. Mereka memaparkan materi tersebut dengan menggunakan buku yang berbeda-beda. Presentasipun dimulai kurang lebih sekitar pukul 13.30 di ruang kelas 307 gedung Daksinapati FIP UNJ.
 Suatu daerah yang di dalamnya bertemu kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran untuk menentukan suatu harga, itulah definisi pasar yang pertama kali dipaparkan oleh Andre yang juga membuka presentasi pada hari itu. Kemudian Ia mulai menjelaskan mengenai definisi dari segmentasi pasar yaitu usaha untuk mengelompokan pasar dari yang heterogen menjadi homogen dengan segala macamnya. Mulai dari geografi, demografi, psikografi, hingga behavioristik.
Selanjutnya presentasi mengenai materi ini dilanjutkan oleh Syifa. Inti pembahasannya memang sama dari sebelumnya namun ada beberapa hal yang ditambahkan. Misalnya saja seperti syarat-syarat dalam segmentasi pasar (measurable, accesible, large enough, dan actionable), pola-pola segmentasi pasar (preferensi homogen, preferensi tersebar, dan preferensi terkelompok-kelompok), proses segmentasi (survey – analisis – pembentukan), dan menjelaskan bagaimana segmentasi yang efektif untuk dilakukan. Kriteria segmentasi yang efektif itu sendiri yaitu yang dapat diukur, besar, dapat dijangkau, dapat dibedakan, dan dapat diambil tindakan. Selain membahas segmentasi, Syifa juga membahas mengenai penetapan targetting pasar. Dimulai dengan mengevaluasi segmen pasar, memilih segmen pasar, hingga pertimbangan tambahan dalam mengevaluasi dan memilih segmen.
Berbeda dengan Andre dan Syifa, Vera memulai pemaparannya dengan bahasan tahap-tahap dalam pemasaran (pemasaran masal, pemasaran aneka produk, dan sasaran pemasaran). Sementara menurut buku yang Vera gunakan sebagai sumber sasaran pemasaran itu sendiri memerlukan tiga langkah utama : Segmentasi pasar, yaitu tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok  pembeli yang terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan produk dan atau marketing mix yang berbeda; Penetapan pasar sasaran (targeting) ,yaitu tindakan untuk memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki; Penetapan posisi pasar (positioning), yaitu tindakan membangun dan  mengkomunikasikan manfaat kunci istimewa dari produk di pasar.
Presentasi pun ditutup oleh Tyas, namun sebelumnya Ia menjelaskan terlebih dahulu beberapa tujuan dari segmentasi pasar, yaitu memuaskan kebutuhan pelanggan secara lebih efektif, memastikan retensi pelanggan, loyalitas pelanggan, dan masih banyak lagi tujuan lainnya. Selain itu Tyas juga menjelaskan mengenai langkah-langkah dalam segmentasi pasar yang intinya tidak jauh berbeda dengan apa yang sudah disampaikan oleh Syifa sebelumnya.
Setelah presentasi benar-benar ditutup, Bapak Amril selaku dosen pengajar dalam mata kuliah ini menjelaskan dan menambahkan mengenai materi yang sudah dibahas oleh kelompok dua sebelumnya. 

Sunday, March 3, 2013

Report Analisis Lingkungan Pemasaran


MANAJEMEN PEMASARAN JASA
ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN

Pada perkuliahan minggu lalu (25 Januari 2013), kelompok 1 membahas mengenai materi Analisis Lingkungan Pemasaran,  dalam perkuliahan pada hari senin dosen kami yang bernama bapak Amril Muhammad memaparkan secara jelas apa itu lingkungan pemasaran.
Lingkungan pemasaran merupakan  Lingkungan yang  terdiri dari pelaku-pelaku dan juga adanya kekuatan yang mempengaruhi kemampuan suatu perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi-transaksi serta hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan dan sasaran yang di tuju.
Dalam sebuah pasar perlu adanya lingkungan pemasaran, nah lingkungan pemasaran inilah yang sangat mempengaruhi suatu produsen menjual hasil barang produksinya ke konsumen.
Adapun dua  faktor yang mempengaruhi suatu lingkungan pemasaran yaitu :
1.       Faktor internal adalah faktor yang bersumber dari dalam perusahaan itu sendiri tidak ada campur tangan dari pihak lain.
2.       Faktor eksternal adalah  faktor yag bersumber dari luar perusahaan dan berpengaruh terhadap permasaran produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.   
·          faktor eksternal lingkungan pemasaran terbagi menjadi dua yaitu :

1.       faktor eksternal lingkungan mikro
Lingkungan mikro, merupakan lingkungan yang sangat mempunyai kedekatan terhadap produksi dari perusahaan itu sendiri . Dalam lingkungan mikro terdapat yaitu :
o   lingkungan pemasok atau penyuplai, dan
o   lingkungan penyalur.
o   lingkungan persaingan
o   lingkungan pasar
o   lingkungan konsumen

2.       faktor eksternal  lingkungan makro
Lingkungan makro, adalah lingkungan yang c. Adapun komponen-komponen yang berpengarukupanya sudsah lebih besar dari mikro yaitu berhubungan dengan pemasaran secara luas ke konsumen dan para pesaing yang berada di pasaran. Beberapa komponen yang mempengaruhi lingkungan makro,yaitu:
o   lingkungan demografi yaitu berkaitan dengan pertumbuhan penduduk, perbandingan prosentase umur, tingkat lulusan akademik, serta pola kehidupan rumah tangga.
o   lingkungan ekonomi yaitu bagaimana harga yang sedang berada di pasaran.
o    lingkungan alam yaitu adanya SDA yang di perbaharui dan tidak, SDA yang tanpa batas
o    lingkungan terknologi yaitu dengan banyaknya inovasi dalam pemasaran jasa. Sebagai contoh adalah penjualan produk melalui situs online shop.
o   lingkungan politik adalah suatu hukum, badan pemerintahan dan kelompok berpengaruh seperti organisasi LSM, organisasi buruh serta perserikatan pengusaha merupakan komponen-komponen dari lingkungan politik untuk memasarkan produk.
o   lingkungan kebudayaan yaitu perbedaan budaya di masing-masing daerah juga menentukan gaya hidup yang berbeda pula.
Pemahaman budaya dan karakter pada setiap daerah akan memudahkan distributor menyesuaikan prooduk ata jasa yang sesuai dengan kebutuhan daerah tersbut.